twitter


Hampir setiap orang mengatakan bahwa Sahabat Sejati itu ada. Arti Sahabat sejati sendiri adalah bukan hanya sekedar teman biasa, melainkan teman yang selalu ada dan ikut merasakan ketika kita senang maupun susah.
Jika kita renungkan dari definisi Sahabat Sejati itu sendiri, mungkin ada yang mengatakan bahwa sahabat sejati itu ada dan adapula yang mengatakan bahwa sahabat sejati itu tak kan pernah ada dalam kehidupan sehari-hari.
Argumen yang berbeda tentunya wajar-wajar saja. Sebab setiap manusia diciptakan untuk berfikir secara rasional dan berdasarkan logika yang menumbuhkan suatu argumen yang masuk akal dan benar.
Oleh karena itu, saya akan mengajak anda untuk mengetahui bagaimana pendapat saya mengenai Sahabat Sejati! Yah, "Sahabat Sejati"?
Sejak SMP hingga SMA saya pernah percaya terhadap istilah Sahabat Sejati. Alasannya adalah karena saya dahulu pernah memiliki teman yang saya anggap dekat dengan keseharian saya (disekolah). Mungkin Alasan itu sangat wajar dimiliki setiap insan.
Akan Tetapi, alasan itu tidak rasional lagi di benakku. Mengapa?? Sebab istilah Sahabat Sejati Sendiri tidak pernah terjadi di kehidupanku mungkin lebih pantas diganti dengan istilah Teman dekat. Sejati hampir sama dengan setia, sedangkan Sahabat lebih dari pertemanan biasa. Artinya bahwa teman dekat untuk selamanya. Bohong banget bukan ??
Hampir semua teman dekat yang pernah singgah dalam hidupku tidak selamanya Setia. Mereka hanya ingin mendapatkan keuntungan doAnk! Mereka hanya manis di bibir, tapi lain di hati. Mereka pulalah, yang pernah mengucapkan istilah "Sahabat Sejati". Tapi kini, itu semua hanyalah omong kosong doank!! Yah, Alias "Bulsit"...!
Oleh karena itu, saya tidak akan pernah percaya dengan istilah Sahabat Sejati, tapi saya percaya bahwa teman dekat itu pasti ada. Akan tetapi, janganlah kita terlalu menganggap teman dekat itu adalah orang yang diyakini dapat menjaga rahasia, dan tidak akan pernah berkhianat. Justru sebaliknya, banyak teman dekat yang berkhianat kepada teman dekatnya sendiri. So, berteman kepada setiap orang sangat lah baik dan diharuskan dan bahkan manusia hidup didunia ini harus saling melengkapi, tapi ingat, berhati-hatilah juga dalam memilih teman.


Jam 23.45 ku mencoba sedikit meluangkan waktu untuk bisa menulis kegundahan jiwa yang cenat-cenut.
haseikkkk
Tidak biasanya inBox di hp ku da 1 pesan singkat dari dia....! Padahal udah lama ku dan dia tidak berjumpa, kira2 setelah q melepaskan masa2 ku di SMA. Rasa rindu pasti ada, yang jelas q merasa ada yang beda disisi perasaan rindu ku padamu saat ini. Rinduku begitu semu, dan bahkan tidak seperti dulu lagi.
Tapi ya sudahlah, lagipula kita sudah berbeda! Mungkin q saat ini lebih mementingkan prinsip dibandingkan dirimu...! prinsip?? maksudnya prinsipku tidak akan mencintaimu lagi seperti yang dulu...hehehe
Mungkin dengan kata2 ini ku harap kau bisa tau tentang perasan Q saat ini :

Maafkanlah aku Cinta
Aku tak bisa lagi mewarnai hidupku yang dulu bersama mu..
Sebab Kanfas dan tintaku yang dulu telah habis termakan waktu.
Dan Kini, Q akan akan melukiskan cintaku pada seseorang yang q cintai..
Dan sesorang itu bukanlah kamu.....

mungkin lebih tepatnya adalah Kini Kau dan Aku hanyalah masalalu yang dulu pernah memiliki satu rasa dan satu cinta....


Pelayanan yang baik adalah harapan utama bagi rakyat, masyarakat, dan penduduk yang berada disetiap wilayah masing-masing. Akan tetapi, disamping Pelayanan yang baik masih banyak juga pelayanan yang buruk alias "Bobrok" khususnya di kampusKu.
Jika bicara kampus, pasti ada Dosen, Mahasiswa, Dekan, Rektor, Pembantu Rektor, Pegawai, dan Satpam.
Ada sebuah kejadian yang pernah terjadi dikampus. Begini ceritanya : Waktu itu hari senin, dimana setiap mahasiswa ingin mendaftar dan mengambil formulir untuk mengajukan beasiswa PPA dan BBM. Hampir semua mahasiswa khususnya di Fakultas saya sendiri ingin mendaftar beasiswa ini. Kira-Kira sekitar 500-an Mahasiswa yang mengajukan beasiswa PPA dan BBM ini. Namun, mengajukan beasiswa tidak semudah yang saya kira. melainkan mahasiswa harus "punya uang" untuk bisa mendaftar dan mengambil formulir beasiswa di ruang kemahasiswaan. Dalam mengambil satu lembar formulir pendaftaran beasiswa mahasiswa harus memberikan komisi sebesar Rp 5rb kepada pegawai yang memberikan formulir tersebut.
Tindakan seperti ini, sama dengan korupsi ! Seharusnya pegawai2 seperti ini harus di lenyapkan dari kampus dan pemerintahan. Tapi, yang terjadi adalah ada beberapa Dekan yang mengabaikan dan setuju atas perilaku atau sikap buruk pegawai2 yang seperti ini, alasannya "wajar jika mereka minta komisi, gaji pegawai kampus kan kecil" ujar beberapa dekan!
Dari dekan saja acuh tak acuh terhadap perilaku  bawahannya, bagaimana bisa terbebas dari tindakan korupsi?? jika hal seperti itu saja diabaikan, Kemungkinan atasannya juga melakukan hal sama.
Seharusnya seorang atasan bersikap tegas terhadap bawahannya atas tindakan yang menyimpang , dan bukan mengabaikannya. Akibatnya akan berdampak buruk terhadap rakyat "mahasiswa".
Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa hanya berharap kepada Birokrasi kampus agar bisa bekerja secara maksimal,jujur, baik dan bisa bekerjasama agar tercipta kesejahteraan antara mahasiswa dan birokrasi kampus. Dan Kepada Dekan dan pemimpin lainnya, berilah sikap tegas kepada setiap pelanggaran yang terjadi pada birokrasi kampus dan bersikaplah terbuka agar tidak terjadi salah paham sehingga menimbulkan tindakan anarki antar mahasiswa dan Aparat Kampus.
Mahasiswa Butuh pelayanan baik dari kampus, Bukan melayani aparat kampus!


Gue bangga hidup di indonesia! banyak budaya yang khas dan Sumber Daya Alam yang melimpah, bahkan sikap masyaraknya juga unik dan berbeda. Tapi yang jelas Kami sebagai rakyat Indonesia masih bisa tetap satu jua...!!

Tapi yang menjadi masalah saat ini adalah sikap aparat pemerintah yang semaunya sendiri dan lupa terhadap kewajibannya sebagai pelindung rakyat, mengayomi rakyat, dan mensejahterakan rakyat. Apa sebenarnya yang menjadi masalah bagi aparat pemerintahan ini??
Padahal, mereka dipilih oleh rakyat dan di biayai oleh rakyat tapi mengapa malah menindas rakyat. Mungkinkah mereka nggak punya malu dan berhati batu?? mungkin saja begitu. Sebab saat ini terjadi sebuah insiden antara TNI AD vs rakyat petani yang disebabkan ketidakpuasan terhadap sikap DPRD mengenai sengketa tanah. Padahal rakyat sering mengeluh, tapi aparat pemerintahan tidak mendengarkan dan tidak pernah memberi solusi kepada rakyat. sehingga rakyat geram dan mengamuk. Tapi mengapa ketika rakyat geram dan marah, hal yang terjadi adalah aparat mulai bertindak "semaunya" dan bahkan anggota TNI AD sempat menembaki rakyat petani yang sedang mengamuk!!
Apakah ini, Sikap aparat TNI AD di Indonesia?? Jika memang mereka suka menembaki rakyat, dan sulit melindungi rakyat lebih baik mereka jadi  perompak saja.
Jika kita bayangkan terhadap terjadinya penyanderaan WNI oleh perompak somalia yang hingga saat ini belum kunjung usai dan belum ada pemebebasan dari aparat keamanan di Indonesia. Sungguh, alangkah malu jika aparat TNI AD tidak bisa membebaskan rakyatnya sendiri oleh perompak somalia. Sedangkan dibalik itu semua mereka dicap sebagai aparat yang brutal terhadap rakyatnya sendiri. Jika, memang Aparat pemerintahan ini masih menganggap rakyat sebagai kekuasaan tertinggi, tolong buktikanlah kepada rakyat terutama mengenai sikap terhadap rakyat, dan berani berkorban demi rakyat. Kami sebagai rakyat hanya butuh Seberapa besar pengorbanan kalian bagi rakyat, bukan seberapa banyak kalian menembaki rakyat.